Senin, 13 Desember 2010

Kebersamaan Di Ujung Senja


Kebersamaan Di Ujung Senja

Akhirnya sampailah kita pada waktu yang tak disangka - sangka

Saat takdir itu nyata-nyata telah membentang di depan mata

Saat waktu tak dapat di tawar – tawar lagi

Saat do’a, mata, tangan dan mulut pun tak berhasil meminta - minta

Saat hati perih ketika memiliki penjelasan mengapa telah bersama

Tapi kehidupan harus di tempuh seperti yang telah Dia gariskan

Ketentuan harus di jalani

Hingga Aku terbata – bata melihat kenyataan

Adalah perpisahan yang membentang dalam suatu misi yang kita jalani ini

Dan tak ada seorang pun yang dapat disalahkan dalam kebersamaan ini

Takdir kita telah di tuliskan

Dan Ingin bertanya apa maksudnya tuhan mempertemukan kita dalam organisasi ini

Ingin menanyakan kepada tuhan mengapa kita dipertemukan dengan suatu kebersamaan ini

Dan mengapa kita dipisahkan dengan cara seperti ini

Hingga kebersamaan itu menjadi tak ada lagi

Hingga kita tahu kita terpisah dan meneteskan air mata

Ketika buku takdir-Nya telah dibukakan kemarin

Aku tersedu saat kubaca

Bahwa keiklhlasan sama dengan keperihan

Bahwa Keikhlasan adalah keabadian sejati

Bahwa kecintaan adalah keabadian

Bahwa kehidupan nyata diujungnya perpisahan

“Kebersamaan Kita”


“Kebersamaan Kita”

Memandang jauh kesamudra barat

Mengarungi bahtera aktifitas yang begitu berat

Berfikir dan bertindak untuk menyelesaikan suatu fisi dan misi yang terpatri

Guna tercapainya suatu kegiatan yang pasti.

Mungkin tlah tiba waktumu untuk menepi

Seusai lonceng upacara layu yang hebat

Merapatkan perahu di pantai ketenangan

Lalu mengabaikan resah gelisah ombak

Hari ini aku berdiri disini bersama kalian semua

Untuk mengingat suatu memori tentang kebersamaan kita

kebersamaan yang tiada tandingnya, dalam suka, duka sampai Kita terjatuh dan terluka

semua kita lakukan bersama-sama teman

tapi kenapa semua ini cepat berlalu, kenapa semua ini cepat usai

hanya menambah kepedihan hati dan jiwaku saja.

Ingin kucoba tuk tersenyum, Mengucap selamat datang Kenangan

Bukan tak rela namun tak mampu, Tak lagi berharap namun masih ada

Sejumput kenangan ini, tak kan begitu saja hilang

Meski kau takkan lagi pernah datang dalam kesibukan yang kita lalui bersama

Dan Membawakanku seutas senyuman

Indah, juga lara…sedih, tapi mengerti…

Semoga detik demi detik, terus pergi Membawakanku lagi seutas mimpi

Maafkan aku teman-temanku atas kesalahan-kesalahan da q perbuat selama ini

Asa, juga realita….Cinta, juga duka…dan duka adalah perpisahan tentang kebersamaan.