Senin, 25 Oktober 2010

Kontroversi Clara Sumarwati Sang Penakluk Everest

Klaim Clara Sumarwati sebagai wanita Indonesia pertama yang berhasil mendaki puncak Gunung Everest menjadi kontroversi. Kisah kontroversi ini sudah terjadi sejak lama sebelum dia dirawat di RS Jiwa (RSJ) Prof dr Soerojo, Magelang. Di banyak kalangan para pendaki gunung, Clara tidak bisa membuktikan bahwa dia mencapai puncak Everest.

Clara yang kini berusia sekitar 45 tahun mengaku berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, 8.848 mdpl, itu pada April 1996. Namun, dia tidak memiliki foto atau dokumentasi saat berada di puncak gunung yang jadi dambaan banyak pendaki itu.

Kisah kontroversi ini sudah menyebar luas, termasuk di media-media internet. Dan kisah ini mengemuka kembali setelah muncul pemberitaan Clara Sumarwati yang dirawat di RSJ.

Serka Asmujiono, prajurit TNI yang anggota Kopassus, merupakan salah seorang yang memiliki cerita tentang Clara. Dia mengaku bahwa di kalangan pendaki gunung, pengakuan Clara menjadi orang Indonesia pertama yang sampai ke puncak Everest memang diragukan, karena tidak ada bukti.

"Yang diperlukan bagi pendaki adalah kejujuran. Meski begitu, saya pribadi sangat bangga terjadap Ibu Clara karena beliau adalah perempuan yang berani mendaki Everest, terlepas beliau sampai puncak atau tidak," ujar Asmujiono, kini berusia 39 tahun, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (13/10/2009).

Asmujiono menyampaikan sebuah cerita mengapa klaim Clara bisa mencapai puncak Everest diragukan. Suatu saat pada tahun 1997, Tim Kopassus bersama Wanadri, Mapala UI, Rakata, RCTI, dan beberapa kelompok pecinta alam lainnya tengah bersiap untuk melakukan ekspedisi Everest. Agar misi itu sukses, segala persiapan dilakukan, termasuk tim meminta kepada Clara berbagi sukses mencapai puncak Everest.


"Namun, meski kami meminta berkali-kali, Ibu Clara tidak pernah mau datang. Kami tidak tahu mengapa Ibu Clara tidak mau menghadiri undangan itu. Padahal Ibu Clara salah satu yang kami andalkan, agar kami juga bisa sukses mendaki puncak Everest," ujar Asmujiono.

Akhirnya tim diberangkatkan, meski gagal menghadirkan Clara saat persiapannya. Asmujiono yang saat itu berumur 25 tahun menjadi salah satu anggota tim.

"Akhirnya, tim kami berangkat ke sana untuk mendaki puncak Everest, sekaligus menelusuri klaim Ibu Clara apakah benar menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil mendaki puncak Everest. Kami menelusuri ini dengan dilatarbelakangi Ibu Clara yang tidak pernah mau berbagi kisah bagaimana bisa mencapai puncak," ujar dia.


Singkat kata, setelah mencari informasi ke berbagai pihak di Nepal, Asmujiono dan tim mendapat informasi bahwa Clara dan timnya pada 1996 memang mendaki gunung yang berada di Nepal itu. Namun, klaim Clara mencapai puncak Everest diragukan, karena tidak ada bukti.

Setahu Asmujiono, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar dicatat sebagai pendaki puncak Everest. Selain mencatat waktu saat di puncak, pendaki juga harus menyerahkan bukti foto dan video di puncak Everest itu. Salah satu tanda puncak Everest adalah tiang segitiga yang menandakan titik paling tinggi.

Bekal Makanan Pendakian Gunung

Mendaki gunung membutuhkan energi yang prima, karena kegiatan tersebut adalah kegiatan yang tak bisa di anggap remeh. Banyak pendaki yang ketika saat di alam bebas kehabisan perbekalan makanan dan akhirnya ketika lapar melanda, lelah pun pasti hadir. Dan yang buruk, akan tersesat di rimbunnya hutan. Beresiko tinggi. Tetapi tak cukup hanya membawa banyak bekal makanan, tetapi makanan yang bermutu untuk kegiatan pendakian lah yang utama. Kebanyakan pendaki membawa mie instan sebagai bekal karena proses memasak yang cepat dan tak merepotkan juga dianggap mengenyangkan. Betulkah?

Mie instan memang ringan di jinjing dan mudah memasaknya. Tetapi sebaiknya jangan dipakai bekal untuk asupan makanan dalam pendakian. Walaupun mie instan mengandung karbohidrat, tetapi mie akan membuat perut tak padu dengan tenaga dan akan mudah lelah, dan otomatis tak membuat sehat. Juga alkohol lebih baik tak di bawa mendaki karena akan memicu pecahnya pembuluh kapiler darah dalam tubuh, karena kapiler membuat darah memuai. Pilih bahan makanan yang mengandung banyak kalori.

Kentang juga sebaiknya di bawa, karena kentang bisa menggantikan nasi dan membuat perut terisi serta menambah tenaga. Kentang bisa di rebus dahulu dari rumah. Seperti pengalaman Belantara Indonesia ketika mengantar warga negara Perancis menuju Gunung Merapi , mereka membawa bekal kentang yang di buat menjadi bentuk Kapsul! Aneh dan heran bagaimana membuatnya, bentuk kapsul yang lumayan besar untuk ukuran kapsul biasa. Tetapi menyehatkan dan bisa lama menahan lapar. Tentu tenaga pun terjaga dari kalori dalam kentang.

Lalu roti juga bisa di bawa sebagai bekal, karena daya tahan yang kuat dan awet, andai ditempat dingin pun roti hanya mulai keras bekum tetapi tetap tak menghilangka rasa. Pilihlah roti yang tak hanya enak tapi juga bergizi, banyak tentunya tersedia di toko - toko roti di daerah anda semua.Juga daging di kaleng atau kornet, yang terlebih dahulu di masak di rumah. Bisa juga sarden atau sosis. Bisa dengan makanan lain sebagai pelengkap, seperti kacang, snack agar tak jenuh dalam perjalanan.

Kemudian yang penting adalah bekal air minum, biasanya air putih dalam botol atau bisa juga membawa bekal teh celup yang nanti bisa di panaskan selama pendakian. Usahakan air putih yang cukup agar bisa di minum setiap merasa haus. Bisa di tambah membawa bahan minuman berenergi yang banyak juga di jual di toko - toko dan bengkel..halah...Dan jangan minuman ber alkohol ya sahabat....

Buah - buahan juga di sarankan untuk di bawa asal jangan mengambil buah tetangga. Membuat badan segar dan menambah vitamin C yang di butuhkan tubuh.

Bijaklah dalam mengatur bekal makanan, agar pendakian sahabat semua lancar dan menyenangkan tentunya. Bekal makanan pendakian gunung juga di bawa menggunakan backpacker yang bisa memuat banyak dan tak memberatkan dan merepotkan. Selamat mendaki sahabat...

Persiapan pendakian

Mendaki gunung membutuhkan energi yang prima, karena kegiatan tersebut adalah kegiatan yang tak bisa di anggap remeh. Banyak pendaki yang ketika saat di alam bebas kehabisan perbekalan makanan dan akhirnya ketika lapar melanda, lelah pun pasti hadir. Dan yang buruk, akan tersesat di rimbunnya hutan. Beresiko tinggi. Tetapi tak cukup hanya membawa banyak bekal makanan, tetapi makanan yang bermutu untuk kegiatan pendakian lah yang utama. Kebanyakan pendaki membawa mie instan sebagai bekal karena proses memasak yang cepat dan tak merepotkan juga dianggap mengenyangkan. Betulkah?

Mie instan memang ringan di jinjing dan mudah memasaknya. Tetapi sebaiknya jangan dipakai bekal untuk asupan makanan dalam pendakian. Walaupun mie instan mengandung karbohidrat, tetapi mie akan membuat perut tak padu dengan tenaga dan akan mudah lelah, dan otomatis tak membuat sehat. Juga alkohol lebih baik tak di bawa mendaki karena akan memicu pecahnya pembuluh kapiler darah dalam tubuh, karena kapiler membuat darah memuai. Pilih bahan makanan yang mengandung banyak kalori.

Kentang juga sebaiknya di bawa, karena kentang bisa menggantikan nasi dan membuat perut terisi serta menambah tenaga. Kentang bisa di rebus dahulu dari rumah. Seperti pengalaman Belantara Indonesia ketika mengantar warga negara Perancis menuju Gunung Merapi , mereka membawa bekal kentang yang di buat menjadi bentuk Kapsul! Aneh dan heran bagaimana membuatnya, bentuk kapsul yang lumayan besar untuk ukuran kapsul biasa. Tetapi menyehatkan dan bisa lama menahan lapar. Tentu tenaga pun terjaga dari kalori dalam kentang.

Lalu roti juga bisa di bawa sebagai bekal, karena daya tahan yang kuat dan awet, andai ditempat dingin pun roti hanya mulai keras bekum tetapi tetap tak menghilangka rasa. Pilihlah roti yang tak hanya enak tapi juga bergizi, banyak tentunya tersedia di toko - toko roti di daerah anda semua.Juga daging di kaleng atau kornet, yang terlebih dahulu di masak di rumah. Bisa juga sarden atau sosis. Bisa dengan makanan lain sebagai pelengkap, seperti kacang, snack agar tak jenuh dalam perjalanan.

Kemudian yang penting adalah bekal air minum, biasanya air putih dalam botol atau bisa juga membawa bekal teh celup yang nanti bisa di panaskan selama pendakian. Usahakan air putih yang cukup agar bisa di minum setiap merasa haus. Bisa di tambah membawa bahan minuman berenergi yang banyak juga di jual di toko - toko dan bengkel..halah...Dan jangan minuman ber alkohol ya sahabat....

Buah - buahan juga di sarankan untuk di bawa asal jangan mengambil buah tetangga. Membuat badan segar dan menambah vitamin C yang di butuhkan tubuh.

Bijaklah dalam mengatur bekal makanan, agar pendakian sahabat semua lancar dan menyenangkan tentunya. Bekal makanan pendakian gunung juga di bawa menggunakan backpacker yang bisa memuat banyak dan tak memberatkan dan merepotkan. Selamat mendaki sahabat...

Cara Mengatasi Gangguan Binatang Saat Di Alam Bebas

Dikala di alam bebas, sering dan bahkan pasti akan mendapatkan gangguan binatang, yang walaupun kecil, suka di anggap sepele, namun jika di rasakan sangatlah mengganggu. Nah tentunya ingin bebas dari gangguan bukan? Atau ingin melakukan cara agar gangguan binatang tadi bisa di atasi? Siap, ada trik - trik nya dan mudah di lakukan, tanpa biaya besar dan tak harus menuju UGD.

Gangguan Kalajengking dan Lipan

* Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
* Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
* Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
* Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
* Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan.

Lintah

Apabila digigit lintah jangan balas menggigitnya, tetapi:

* Teteskan air tembakau pada lintahnya
* Taburkan garam di atas lintahnya
* Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
* Taburkan abu rokok di atas lintahnya, jangan sebungkusnya, sayang, rokok mahal.

Lebah

Apabila disengat lebah :

* Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
* Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
* Jangan dipijit-pijit
* Tempelkan pecahan genting panas di atas luka.

Nyamuk

* Obat nyamuk, autan, dll
* Bunga kluwih dibakar
* Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
* Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk.


Semut

* Letakkan cabe merah pada jalan semut
* Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
* Gosokkan obat gosok pada luka gigitan

Laron

Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

Harimau dan Singa

Kabur sekencang - kencangnya!

Monyet atau Kera

Jika di ganggu Kera, cukup dengan ganti mengganggunya, jika di taksir ya balas menaksirnya, aman dan beres.

Sederhana bukan cara mengatasi gangguan binatang saat di alam bebas? Selamat berpetualang ya kawan..

Cara Mencegah Penyakit Gunung

Berada di suatu ketinggian memang sering menimbulkan rasa yang tak seperti dalam batas kehidupan kita. Penyakit yang tak bisa kita duga sering muncul, walau kita sering menyadari dari awal bahwa kita sehat sebelum berada dalam ketinggian tertentu. Ini bisa terjadi bila kita berada dalam ketinggian semisal seperti mendaki gunung. Pertama kali kita menapak dataran tinggi seperti gunung, kita akan merasakan reaksi dataran tinggi seperti pusing, denyut jantung cepat, sesak nafas, letih, telinga berdenging dan insomnia. Penyakit tersebut akan jarang terjadi jika kita berada di ketinggian tak kurang dari 2500 mdpl.

Semakin tinggi permukaan laut, semakin mudah membuat orang mengidap penyakit gunung, lebih-lebih bagi orang yang berasal dari daerah yang rendah dari permukaan laut. Gejala dininya sebagai berikut, pening, tersengal-sengal dalam mengadakan kegiatan yang ringan, merasa mual, tidak bernafsu makan, gangguan tidur, dan frekuensi napas tidak teratur setelah tertidur, bahkan dapat berhenti untuk sementara. Gejala akhir termanifestasi sebagai berikut: emsifema paru, seperti sesak napas, bahkan dalam keadaan tengah beristirahat, bibirnya kebiru-biruan, berdahak putih ketika batuk, yang berat bahkan mengeluarkan dahak berbusa yang berwarna merah muda. Gejala kekurangan oksigen di bagian otak, misalnya pening, kelainan peri laku dan jalannya sempoyongan, kalau muncul ngantuk-ngantuk atau pingsan, dapat memicu bahaya kematian.Kecuali memang anda tukang tidur ngorok tanpa pandang tempat.
Bagi mereka yang tidak berat gejalanya, sebaiknya dianjurkan untuk tidak meneruskan lagi pendakiannya dan beristirahat selama beberapa hari, setelah itu barulah melanjutkan pendakiannya. Harus tidur dengan badan terlentang dan minum asetazolamide.
Tapi bagi penderita yang berat, dianjurkan untuk segera turun gunung, bahkan sudah tengah malam pun. Karena dengan turun 300 meter saja, gejala penyakit akan sangat berkurang, dan penderita akan terancam jiwanya bila terlambat mengambil langkah. Perubahan sifat atau tingkah laku seseorang ketika berada di dataran tinggi atau sedang mendaki gunung yang tinggi, seperti menyangkal dirinya jatuh sakit, menolak bekerja sama dan menolak untuk turun gunung dan lain sebagainya, tidak jarang merupakan gelaja penyakit gunung yang parah, maka harus diperhatikan.
Pantang semata-mata menunggu pertolongan dan bantuan. Kalau masih dapat berjalan, biar pun gentayangan, harus cepat-cepat turun gunung. Kalau sudah susah berjalan, dapat turun gunung dengan diusung. Dan di bawah petunjuk dokter yang berpengalaman, minum obat seperti asetazolamide, dexamethasone dan nifedipine.

Pertama, mendaki gunung secara berangsur. Menyediakan waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kurang oksigen. Khususnya di daerah yang berada pada ketinggian 3.000 meter ke atas dari permukaan laut, setiap hari mendaki tidak lebih dari 300 meter. Karena penderita penyakit gunung jarang dapat menyadari bahwa dirinya sudah terkena penyakit tersebut, maka dalam perjalanan, antar teman harus saling memperhatikan dan mengamati.
Kedua, harus beristirahat cukup. Setelah menginjakkan kaki di suatu kota yang tinggi dari permukaan laut, pada hari pertama haruslah beristirahat dengan tenang, kalau merasa letih segera berbaring, jangan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu.
Ketiga, banyak minum air. Udara di daerah dataran tinggi sangat kering, dapat menyebabkan dehidrasi badan, dan gejala itu dapat memperberat penyakit gunung. Maka, sehari sebelum mendaki gunung harus menambah suplai air minum yang cukup, dengan setiap hari minum 6-8 liter air.
Keempat, tidak minum arak atau minum sedikit saja. Alkohol dapat memperberat penyakit gunung, yang memicu dehidrasi dan memperlamban pernafasan.
Kelima, mengkonsumsi makanan yang tak berlemak dan kaya karbohidrat, menjauhi goreng-gorengan.
Keenam, tidak merokok, karena merokok dapat menurunkan kadar oksigen darah.
Ketujuh, tidak minum obat tidur. Karena penyebab insomnia kebanyakan adalah kekurangan oksigen. Minum obat tidur atau obat penenang tidak saja tidak ada gunanya, malah dapat memperlamban pernafasan dan memperberat insomnia.
Ke-delapan, dengan tepat menggunakan obat pencegah penyakit gunung.
Asetazolamide dapat mencegah penyakit gunung yang ringan, misalnya pening. Sehari sebelum mencapai ketinggian 2.700 meter dari permukaan laut, mulailah minum obat pencegah, setiap hari dua kali, tapi bagi mereka yang alergi terhadap sulfa dilarang minum asetazolamide. Kalau perlu dapat minum preparat penenang dan aminophylline. Mengkonsumsi jeli ginseng dan Rhodiola rosea sebagai tambahan juga cukup ideal untuk meredakan reaksi dataran tinggi.
Selain penyakit gunung yang menghantui para pendaki gunung, ada gejala tertentu juga patut diwaspadai para penggemar mendaki gunung tinggi. Misalnya bengkak di bagian pelupuk mata, muka dan tangan di pagi hari dan bagian buku kaki di malam hari, umumnya dapat berangsur-angsur membaik dan sembuh sendiri. Luka tersengat sinar matahari. Sinar ultraviolet di daerah dataran tinggi sangat kuat, kalau kurang memperhatikan perlindungannya, mungkin dapat cepat memicu luka terbakar permukaan kulit dan retina. Perlu memoleskan krim anti kejemur, memakai kaca mata khusus dan topi penahan sinar matahari dan lain sebagainya. Nyeri di bagian lutut. Sedapat mungkin menghindari terlalu lamanya berjalan turun gunung, harus menggunakan tongkat sebagai penopang, dalam rangka mengurangi gesekan di bagian lutut.

Obat - obat tadi di atas bisa kok di temui di toko obat..ya iyalah...toko obat, tak adalah di bengkel atau tukang pijat urut...atau tukang sunat! Selamat mendaki!

“The Seven Summits of Indonesia”

Jika dunia memiliki Seven summits yaitu tujuh puncak gunung tertinggi di
tujuh benua, maka Indonesia yang memiliki banyak sekali gunung dan
pegunungan juga memiliki tujuh puncak tertinggi di setiap
pulau/kepulauannya. Dengan dilatari hal tersebut maka saya ingin
mengenalkan konsep “The Seven Summits of Indonesia”. Diharapkan dengan
ada nya konsep tujuh puncak Indonesia ini, bisa lebih menggairahkan
kegiatan pendakian gunung dan dengan sendirinya juga akan meningkatkan
minat wisata alam bebas di Indonesia.

Konsep ini mengacu atau
didasarkan pada puncak gunung/pegunungan yang tertinggi di tujuh
pulau/kepulauan utama di Indonesia, pembagian menjadi tujuh
pulau/kepulauan utama itu adalah sebagai berikut:

1. Pulau Sumatera
Pulau ini adalah merupakan pulau besar utama, dan puncak tertingginya adalah Puncak Gunung Kerinci 3.805 m dari permukaan laut.

2. Pulau Jawa
Pulau ini adalah merupakan pulau besar utama, dan puncak tertingginya adalah Puncak Gunung Semeru 3.676 m dari permukaan laut.

3. Kepulauan Sunda Kecil yang terdiri dari pulau
Bali/Lombok/Sumbawa/Flores
Kepulauan
ini dianggap sebagai satu kesatuan kepulauan utama, dan puncak
tertingginya adalah Puncak Gunung Rinjani 3.726 m dari permukaan laut

4. Kalimantan
Pulau
ini adalah merupakan pulau besar utama, dan puncak tertingginya adalah
Gunung Bukit Raya 2.278 m dari permukaan laut. Kinabalu tidak termasuk
kedalam kategori ini karena bukan berada di wilayah Indonesia

5. Sulawesi
Pulau
ini juga adalah pulau besar utama, dan puncak tertingginya adalah
Puncak Gunung Rante Mario 3.430 m dari permukaan laut, puncak ini berada
di pegunungan Latimojong

6. Kepulauan Maluku
Kepulauan ini
juga dianggap sebagai satu kesatuan kepulauan utama. dan puncak
tertingginya adalah Puncak Gunung Binaiya 3.027 m dari permukaan laut.

7. Pulau Irian
Pulau ini adalah merupakan pulau besar utamadan puncak tertingginya adalah puncak Cartenzs Pyramid 4.884 m dari permukaan laut.

Untuk lebih detail mengenai ke tujuh gunun tersebut diatas bisa dibaca pada setiap keterangan foto gunung-gunung tersebut.

Rekor dalam
The seven Summit of Indonesia

Seperti
halnya seven summits dunia, banyak pendaki yang telah membukukan
rekornya untuk tingkat dunia. The Seven Summits of Indonesia juga
memiliki peluang untuk para pendaki membuat rekor-rekornya, dan sudah
pasti rekor ini hanya untuk tingkat Indonesia. Rekor yang bisa dibuat
didalam konsep “The Seven Summit of Indonesia” adalah sbb:

1-Rekor Tim pertama yang mencapai ke tujuh puncak tersebut.
2-Rekor individu pertama yang mencapai ke tujuh puncak tersebut
3-Rekor secara gender yang pertama mencapai ke tujuh puncak tersebut
4-Rekor secara umur yang pertama mencapai ke tujuh puncak tersebut
5-Rekor secara waktu kecepatan mencapai ke tujuh puncak tersebut.

Syarat-syarat agar rekor bisa diakui dan dicatat adalah:
1- Pendaki yang klaim harus memiliki foto jelas dirinya berada dipuncak ke 7 gunung tersebut.
2- Pendaki yang klaim harus memiliki foto dirinya berada disetiap jalur etape (pos-pos) pendakian hingga puncak.
3- Pendaki yang klaim harus menuliskan dan menceritakan proses pendakiannya ke 7 puncak tersebut.
mapaka stikes hang tuah pekanbaru riau

Waterproof

Penggiat alam bebas terutama pendaki gunung, pastinya akrab dengan aneka peralatan di alam bebas. Seperti Sleeping bag, tenda, poncho, ransel. Tetapi yang sering di alami adalah, alat - alat tadi baru kita pakai 2 - 3 kali, daya anti airnya sudah hilang. Jadi saat kita memakai Sleeping bag ( kantong tidur ), begitu bangun tidur kita akan mirip ikan sarden! Karena basah akibat alat kita tak anti air. Berikut ini tips dan cara agar alat - alat kita kembali anti air atau menjadi waterproof kembali.

Cara pertama

Sediakan 25 gram sabun cuci, 25 gram agar-agar, 1,5 liter air panas dan 25 gram tawas. Larutkan sabun dan agar-agar tersebut dalam air panas yang telah disediakan tadi. Setelah hancur tambahkan 2 liter air dingin.

Masukan ransel yang telah dicuci dan direndam selama 24 jam. Keringkan tanpa diperas dan jemurlah hingga kering.

Cara kedua

Sediakan 100 gram tawas (aulin), 200 gram loodacetat. Masing-masing dilarutkan dalam 1,5 liter air dan didiamkan selama 12 jam. Setelah itu campurkan bagian jernih dari kedua larutan itu. Kemudian setelah kotoran-kotorannya dibuang, pada campuran itu tambahkan 3 liter air lagi.

Nah, anda dapat mulai memasukkan peralatan yang telah dicuci bersih. Diamkan selama 24 jam. Jangan lupa balikkan peralatan tersebut agar basahnya merata. Keringkan peralatan tersebut tanpa diperas dan anda telah memiliki peralatan yang anti air kembali.

Cara ketiga atau cara terakhir

Jika kantong tidur atau Backpacker kita tak juga waterproof, buanglah dan beli baru! Mudah dan boros tentunya, he he he..

Nah demikian cara agar peralatan pendakian kita di alam bebas bisa kembali waterproof atau anti air. Semoga berguna ya kawan...

Aba-aba & Cara Penanggulangan Kecelakaan (Tips-Rafting)

Bentuk aba-aba yang singkat

* Maju : Semuanya mendayung kedepan
* Mundur : Semuanya mendayung kebelakang
* Kanan Kuat : Awak bagian kanan mendayung dengan kuat dan awak bagian kiri mendayung biasa
* Kiri kuat : Kebalikan dari kanan kuat
* Kanan Balik : Arah perahu dibelokan ke kanan, awak bagian kanan mendayung balik,
awak bagian kiri mendayung maju
* Kiri Balik : Kebalikan kanan kuat
* Geser Kanan : Awak bagian kanan mendayung ambil dan awak sebelah kiri mendayung buang
* Geser Kiri : Kebalikan dari geser kanan
* Berhenti : Semua awak berhenti mendayung dan kemudian dipegang oleh kapten/dua orang
yang ada di belakang

Kecelakaan Dan Cara Penanggulangannya

1. Terlempar dari perahu

Saat terlempar ke air pertama adalah berusaha untuk tetap tenang, melihat situasi sekitarnya dan jangan bergerak untuk menghindari banyak tenaga yang terbuang percuma. Seandainya perahu dekat dan bisa terjangkau, usahakan berenang ke arah perahu dan pegang tali pengaman samping sebelum naik. Bila perahu jauh, aliran deras dan banyak batu yang menonjol ke permukaan, sehingga tidak bisa berenang kepinggir, usahakan bagian depan badan menghadap ke hilir dan bahu menghadap kearus air, kedua kaki lurus ke depan dan gerakan tangan dibelakang mengayuh pelan-pelan untuk keseimbangan. Jika aliran relatif tenang barulah berusaha berenang kearah pinggir atau ke perahu.

2. Perahu terbalik

Usahakan menjangkau perahu dan naik keatasnya. Jika arus atau gelombang masih besar tetaplah bertahan di atas perahu yang terbawa arus. Setelah arus tenang usahakan mendayung atau membawa perahu ke pinggir, barulah perahu dibalik kembali. Bila terlepas dari perahu dan masih bisa menjangkau perahu, usahakan berenang kearah perahu.
3. Perahu Tersangkut Batu

Semua awak pindah ke bantalan perahu yang tersangkut di batu agar perahu tidak terlipat kedalam air.

Mengatasi Mabok Gunung

1/ Menghindari Faktor Pemicu
Hal pertama yang perlu diupayakan adalah menjauhkan diri dari
faktor-faktor pemicu. Meskipun tidak selalu berhubungan langsung,
hal-hal berikut ditengarai sering memicu dan memperburuk mabuk gunung.
· Menambah ketinggian terlalu cepat
· Aktivitas fisik yang berlebihan (overexertion)
· Kedinginan (hypothermia)
· Hidrasi tidak cukup, dan
· Konsumsi alkohol atau sedatives lain.

2/ Aklimatisasi
Seperti telah diketahui, penyebab mabuk gunung adalah tidak mampunya
tubuh menerima kondisi di ketinggian. Ketidakmampuan itu terjadi kalau
penambahan elevasi terjadi pada waktu yang terlalu singkat—lebih
singkat dari waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk menyesuaikan diri.
Sebenarnya, tubuh kita bisa beradaptasi, tetapi hal itu harus
dilakukan secara bertahap. Usaha ini disebut aklimatisasi.

Rumus aklimatisasi pendaki adalah climb high sleep low (CHSL)—naik ke
ketinggian tertentu, kemudian turun untuk tidur / beristirahat pada
ketinggian di bawahnya. Misalnya direncanakan untuk ngekem pada
ketinggian 3.600 mdpl, naiklah dulu ke 4.000 mdpl. Untuk pendakian
gunung yang elevasinya > 3.600 mdpl, aklimatisasi dengan rumus ini
mutlak diperlukan. Itulah sebabnya pendakian Everest bisa makan waktu
lebih dari sebulan karena pendaki naik-turun berkali-kali sebelum
melakukan summit attack. Gunung-gunung kita yang rata-rata 3.000an
mdpl, untuk kebanyakan pendaki bisa disikat langsung.

Selain itu, setelah melewati batas 3.000 mdpl, penambahan elevasi
harus dibatasi maksimum 300 mt per hari. Selain Jayawijaya, ada empat
gunung di Indonesia yang menurut hemat saya harus memperhatikan kaidah
ini, yaitu Kerinci, Rinjani, Semeru, dan Slamet karena ketinggiannya
melebihi 3.300 mdpl. Untuk kelima gunung ini, idealnya summit attack
dilakukan dari ketinggian yang berjarak kurang dari 300 mtr vertikal
dari puncak.

Dua puluh empat jam pertama berada di daerah yang tinggi, misalnya di
desa terakhir (base camp) batasi aktivitas fisik. Meskipun demikian,
pada siang hari, aktivitas ringan lebih baik dari pada tidur agar
respirasi melakukan penyesuaian.

3/ Nutrisi dan Hidrasi
Hidrasi sangat penting. Eksersi membuang cairan dalam tubuh, dan itu
perlu diganti. Indikasi kecukupan hidrasi adalah banyak dan beningnya
urine. Bila kencing sedikit, pekat, dan berwarna, berarti Anda kurang
minum.

Makanan tinggi karbohidrat harus menjadi menu utama pendaki. Alasannya
adalah bahwa 70% kalori dihasilkan oleh karbohidtat.

4/ Mengenal Diri Sendiri
Yang tidak kalah penting dari semua saran di atas adalah mengenali
diri sendiri. Anda harus paham betul bagaimana tubuh Anda bereaksi
terhadap kondisi di ketinggian karena tidak ada ciri-ciri pembeda
khusus antara yang rentan dengan yang tahan. Sungguh bijaksana bila
Anda mau belajar merasakan dan mengenali setiap gejala yang terasa.
Misalnya, membedakan antara sakit kepala yang terjadi karena eksersi
berlebihan (seperti bila Anda selesai berlari sprint) dengan
nyut-nyutan gejala mabuk gunung.

Angka-angka dalam tulisan ini harus dianggap hanya sebagai patokan
umum yang tidak absolut. Untuk masing-masing individu, pada prakteknya
bergeser naik atau turun dari angka-angka itu. Pada akhirnya, mabuk
gunung bersifat sangat personal.

Golden rule di ketinggian: bila Anda mengalami tidak enak badan,
pusing atau pening tetapi tidak tahu sebabnya secara pasti, Anda harus
menyimpulkan bahwa Anda menderita mabuk gunung!

5/ Mengenal Teman Satu Tim
Teman sependakian Anda belum tentu mengetahui seluk-beluk mabuk
gunung. Belum tentu pula mereka cukup mengenal daya adaptasi diri
sendiri terhadap ketinggian. Kalau demikian keadaannya, Anda yang
perlu menajamkan pandangan untuk mengamati kondisi mereka. Dari
pengalaman saya, gejala awal mabuk yang paling mudah diamati dari luar
adalah kondisi fisik dan tingkah-laku.

Bila ada teman yang mengalami kelelahan berlebihan, amati terus
keadaannya. Kalau ada yang begini, biasanya saya menguji kondisinya
dengan menyodorkan makanan kecil. Kalau dia menolak, cobalah makanan
lain. Kalau semua ditolak, waspada!

Ciri lain yang sering mencolok adalah social withdrawal. Kalau ada
teman yang berubah perangainya menjadi lebih pendiam, ogah ngobrol,
kehilangan canda, dan lebih suka menyendiri, Anda harus mulai curiga.
Berikutnya, ujilah juga dengan makanan.

Pendeknya, bila pendaki masih rakus dan doyan ini-itu, berarti sehat!

PENANGANAN MABUK GUNUNG

1/ Stop
Kalau gejala AMS mulai terasa, STOP! Jangan ngotot! Pergerakan naik
harus dihentikan sampai gejala hilang. Berikan waktu yang cukup untuk
tubuh melakukan adaptasi. Bila tidak ada tanda-tanda membaik,
segeralah mengurangi ketinggian paling tidak 300 mtr vertikal. Bila
tidak membaik juga, urungkan niat mendaki. Turunlah sesegera mungkin!

2/ Mandiri
Mendaki berombongan, biasanya lebih merepotkan bila Anda mengalami
mabuk gunung. Naik salah, berhenti sendirian pun salah. Bagaimanapun,
kalau memang harus, ditinggal sendirian di tengah hutan jauh lebih
baik. Pemaksaan diri mengikuti rombongan bergerak naik justru
memperbesar risiko dimakan setan. Awas, setan HAPE dan setan HACE
menunggu!!! Dalam situasi darurat, beranikan diri untuk mengambil
keputusan dan bertindak sendiri.

Studi menunjukkan bahwa kematian oleh mabuk gunung, terjadi lebih
banyak pada pendaki yang berkelompok dari pada solo. (Shlim DR,
Houston R., Helicopter Rescues and Deaths Among Trekkers in Nepal).

3/ Berkorban
Untuk pendaki yang sehat, selayaknya bersedia mengorbankan
kepentingannya mencapai puncak bila ada teman setim yang mabuk gunung.
Temani si pemabuk sampai bisa dibawa naik, atau bawalah turun kalau
perlu. Percayalah, pengorbanan Anda bisa berarti menyelamatkan nyawa.

4/ Cara Istirahat
Istirahat untuk pemabuk gunung harus diusahakan dalam keadaan sehangat
dan senyaman mungkin. Pemakaian tenaga harus diminimumkan, meskipun
pada perjalanan turun.

5/ Yang Harus Dihindari
Rokok, alkohol, dan depresan lain termasuk obat penenang dan obat
tidur harus dijauhi. Depresan akan menurunkan respirasi pada saat
tidur, sehingga memperburuk gejala mabuk gunung.

6/ Turun
Turun adalah resep terbaik untuk yang sudah terkena HACE atau HAPE.
Cara ini relatif mudah dilakukan di gunung-gunung di Indonesia. Jadi,
tidak ada yang perlu ditunggu. Turun! Bila peralatan dan anggota tim
lain mampu, penderita yang sudah parah sebaiknya digotong / digendong
untuk meminimumkan aktivitas fisik.

Kalau karena alasan tertentu turun tidak mungkin, korban memerlukan
bantuan oksigen. Pada kasus-kasus yang lebih berat yang biasanya
terjadi di gunung-gunung extremely high, penderita dimasukkan ke dalam
Gumow Bag (kantong bertekanan portable).

7/ Medikasi
Sebenarnya ada obat-obatan yang bisa membantu penderita mabuk gunung.
Bahkan ada jenis tertentu yang bisa dipakai untuk membantu
aklimatisasi para rescuer karena mereka harus bergerak naik dengan
cepat. Tetapi saya, maaf, tidak berani menulisnya di sini. Saya
khawatir yang saya tulis diambil sebagai resep resmi pendaki gunung,
sementara saya bukan dokter

Konservasi

I.PENDAHULUAN
Sebagaimana yang teelah di ungkapkan dalam GBHN (1998) bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, pembangunanbukan berarti hanya menitik beratkan kepada kemajuan lahiriah,tetapi juga harus selaras.
Dalam pelaksanaan pembangunan sumber daya alam Indonesia, baik darat, laut, udara yang berupa tanah, air, mineral, flora, faunadan juga plasmanutfah harus di manfaatkan secara rsional penggalian dan pemanfaaan sumber kekayaan alam harus dilaksanakan secara bijaksana, dengan memperhatikan kebbutuhan generasi yang akan datang.

Manusia dalam menggunakan sumber daya alam sering kali tumpang tindih dan tidak memperhatikan keseimbangan alam, sehingga menimbulkan dampak negatifterhadap lingkungan dan biasa kita sebut pecemaran/ kerusakan lingkungan. Untuk mencegah kerusakan yang semakin parah, pemerintah membuat UU No. 4/1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengolahan lingkungan, dan juga PP No.51 tentang analisis dampak lingkungan.
II.PENGERTIAN
1.Konservasi adalah suatu usaha pelestarian dan penyelamatan lingkungan. Artinya, memanfaatkan dan memberdayakan lingkungan/ alam dengan tidak mengurangi daya dukung alam. Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut sifat fisik terbentuknya ada dua yaitu, diperbaruhi dan tidak dapat diperbaharui. SDA yang mempunyai sifat dapat diperbaharui selalu tersedia di alam. SDA yang bersifat tidak dapat diperbaharui artinya persediaan SDA tersebut terbatas di alam sepeti minyak bumi yan tebentuk dari fosil binatang dan tumbuhan yang alamiah dan berencana.
2.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan dan makhluk hidup,termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhhi kelangsungan prikehidupan dan kesehjateraan manusia serta makluk hidup yang lainnya. Oleh karena manusia merupaka bagaian dari kehidupan alam ni, maka sudah seharusnya manusia dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya harus menjaga keseimbangan alamnya bukan merusak alam. Kerusakan lingkungan dijumpaidi mana-mana, demikian juga dengan polusi yang timbul karena dampak kegiatan ekonomi.
3.Masalah lingkungan dibedakan menjadi empat macam, yaitu perubahan iklim global, biodileritas,pencmaran air dan juga limbah beracun.disinila tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk ikut berperan aktifdalam pelestarian pemberdayaan alam agar anak cucu kita masih bisa menikmatinya dan bukan hanya menjadi dongeng belaka.
III.TUJUAN KONSERVASI
Secara garis besar konservasi bertujuan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam, seperti yang kita ketahui bersama, manusia dalam mendayagunakan SDA seringkali tumpah tindih dan tidak mengindahkan kemampuan lingkungan alam. Karena itulah, perlu dilakukan pengelolaan, baik terhadap SDA yang ada maupun tindakan manusia sendiri.
Berkaitan dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup, maka sesuai dengan keputusan menteri negarakesejahteraan lingkungan hidup No. Kep. 50 dan 51/MENKLH/6/1987, TERTANGGAL 4 Juni 1987,
hal ini mencakup maksud dan tujuan dari rencana pengelolaan lingkungan (RKL), yang harus dikemukakan secara sistematis, singkat dan jelas bagi semua pihak.
Kekayaan bangsa Indonesia yang berupa hutan adalah Anugerah Tuhan YME,
dan merupakan sumber kekayaan alam yang sebaguna sebagai manifestasi sifat Maha Murah serta Maha Asih dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan kehutanan dapat diartikan sebagai pengalokasian hutan sesuai dengan fungsinya sebagai pelindung hidrologis (hutan lindung), konservasi plasmanutfah (suaka alam, taman nasional, hutan wisata), produksi hasil hutan (hutan produksi), serta cadangan untuk penggunaan lainnya(hutan produksi yang dapat di konservasi).
Jika di kaji lebih jauh, konservasi dibedakan menjadi dua garis besar, yaitu :
1.konservasi dalam mengelola hutan dan alam, di Indonesia organisasinya adalah WALHI.
2.konservasi dalam penjagaan kehidupan binatang agar tetap lestari, terutama binatang-binatang yang hamper punah, salah satu organisasinya adalah WWF.
IV.MACAM-MACAM PENCEMARAN
Pencemaran adalah suatu keadaan alam di mana suatu zat atau energi serta unsure lain diintroduksikan ke dalam suatu lingkungan oleh kegiatan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kadar tertentu, sehingga mengganggu.
Pencemaran Udara
Adapun sumber pencemaran udara dapat digolongkan menjadi dua
1.sumber stasioner, seperti komplek industri, rumah tangga dan pembakaran sampah.
2.sumber bergerak, seperti segala sarana transportasi.
Zat pencemar di golongkan menjadi dua klasifikasi, yaitu partikel dan gas.
Beberapa unsur pencemar udara yang cukup penting untuk di ketahui yang dapat membahayakan dan menyebabkan gangguan yang cukup serius antara lain :
1.benda butiran
2.Sulfur dioksida (SO2)
3.Hidrokarbon (HC)
4.karbon dioksida(CO2)
5.Bromida
6.nitrogen oksida (NO2)
7.karbon monoksida (CO)
8.sulfur
9.Timah hitam(Pb)
10.oksida fotokimia
11.Chlorinated hidro karbon
12.Clorine dan hydrogen klorida
13.mercaptans
14.flurorida
15.dioxin
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah pada umumnya terjadi sebagai akibat buangan bahan-bahan sisa dan sebagian besar di timbulkan oleh masalah sampah. Sangat jarang terjadi penemaran tanah sebagai akibat hasil industri,meski tidak menutup kemungkinan hal itu ada. Pencemaran tanah berupa sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik.
Pencemaran Suara
Menurut Odum, pencemaran udara dapat di definisikan sebagai suara yang tidak di inginkan. Ataupun tidak di senangi manusia secara umum. Suara suara dengan intensitas tinggi seperti yang di keluarkan oleh daerah industri, pesawat idara yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama tidak hanya mengganggu manusia, kemungkinan juga dapat menggangu mengganggu mahluk hidup lainnya dengan rusaknya alatpendengaran secara tetap
Pencemaran Panas
Pencemaran panas/termal pollution dapat di sebabkan oleh limbah radio aktif, limbah industri mesin, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Pencemaran panas memang tidak terlalu mencolok pengaruhnya dalam kehidupan. Pengaruhnya baru akan kelihatan jika keadaan sudah sangat parah.
Hujan Asam
Pada dasarnya air hujan sudah bersifat asam rendah dengan pH antara 6-7. hal ini dapat terjadi karena partikel-partikel es yang turun menjadi hujan bersenyawa dengan partikel-partikel atau benda-benda yang ada di angkasa. Sifat air hujan tergantung pada keadaan awan atau udara di mana partikel es berada.
V.SEKILAS TENTANG AMDAL
Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pemanfaatan alam jangan sampai mengganggu factor keseimbangan alam. Karena jika ini sampai terganggu akan mengakibatkan ketimpangan dan tentu saja hal ini akan berpengaruh buruk bagi diri kita maupun bagi anak cucu kita.
Sebuah tim penyusun andal harus terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing antara lain fisika, kimia, biologi, sosekbud dan kesehatan masyarakat. Hal ini berujuan untuk melihat lingkungan secara utuh. Dalam tiap kelompok, susunan tim terdiri dar :
1.ketua tim
2.sekretaris tim
3.ketua sub tim : a. fisika-kimia, b. biologi, c. sosekbud dan kesehatan masyarakat
4.anggota, semua anggota adalah satu kesatuan dalam tim dan bertanggung jawab sesuai tugas masing-masing untuk keberhasilan penyusunan laporan.

semoga nambah wawasan kita semua sobat...
lestari...........

Melintas Alam Menerjang Badai

Ada sebuah idiom bijaksana, alam bukan untuk ditaklukkan, tetapi di hargai dan di cintai. Ketika kita melintasi alam, itu adalah sebuah prestasi jika melakukannya dengan benar dan layak sebagai manusia pecinta alam dan seisinya. Semua bisa terwujud yang sebelumnya kita akan menemui jalan terjal dan berbukit seolah tak mampu lagi kita mencapainya. Bukankah dalam menggapai sebuah esuksesan juga pasti begitu? Penuh karang terjal dan akan membuat kita merasa tak mampu. Tetapi raihlah jika itu memang harus dan sanggup membuat hidup berwarna.

Kembali ke pendakian gunung, sebenarnya ada beberapa type secara manusiawi, pola pendakian yang bisa di baca kala menerapkan benar di alam bebas.

Type Quitters

Dia orang yang tergesa-gesa, ingin cepat sampai, gampang menyerah, mudah bertekuk lutut, senang patah arang dan tak berani mengambil resiko. Bila ditawarkan tantangan kepadanya, dia mundur teratur sebelum abil langkah seribu. Orang semacam ini pikirannya didominasi oleh hal-hal yang negatif. Suudzon thinking. Kalah sebelum bertanding. Memilih parking sebelum naik ring. Memilih aman daripada beresiko. Tak punya nyali untuk menatap posisi hidup ini.

Type Campers

Mereka adalah orang yang senang mendaki pada ketinggian tertentu lalu mengakhiri pendakian kemudian berhenti. Beristirahat serta mendirikan tenda ditempat datar. Menikmati kesuksesannya, puas dengan yang diperolehnya, mengambil jalan selamat, dan tak tertantang untuk mengambil peluang dan resiko yang lebih besar.

Type Climbers

Inilah para pendaki abadi. Para pahlawan hakiki. Para pejuang yang siap mengambil apapun resiko yang ditemui. Baginya hidup adalah sebuah arena untuk mengubah tantangan menjadi peluang, mengubah hambatan menjadi kesuksesan, mengubah kesulitan menjadi kemungkinan-kemungkinan, mengambil resiko dengan penuh konsekuensinya dan keberanian. Inilah yang mesti kita miliki. Tidak lemah, tidak putus asa. Tidak gampang menyerah. Bisa membuat sejarah dalam hidupnya.
Berfikir, bertindak, bekerja dengan aneka variasi untuk meraih sukses dan menyebarluaskan kebahagiaan untuk orang lain. Kebahagiaan adalah ketika mampu membuka jalan bagi generasi berikutnya. Memecahkan masalah yang ada di masyarakat.

Termasuk type yang manakah kawan semua? Selamat berpetualang sahabat alam.... dan melintas alam menerjang badai dengan berani dan tak kenal putus asa selagi mampu dan bisa..

Allah Berfirman “Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan” (arrahman:33)

MOUNTAINERING

Pengertian Mountenering adalah suatu olah raga keras yang membutuhkan keterampilan,kekompakan, manajemen dan kekuatan serta daya juang yang tinggi. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri

Pada umumnya stem pendakian dikelompokan menjadi dua kelompok :

Alpine tactis: Alpine tactis adalah suatu pemanjatan yang mengutamakan kecepatan gerak pemanjatan dengan pelengkapan / peralatan yang minim untuk mencapai puncak.

Himalayan tactis :Himalayan tactis adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu

Persiapan Bagi Seorang Pendaki Gunung Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
Sifat mental. Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

Pengetahuan dan keterampilan Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.
Kondisi fisik yang memadai Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih

Etika Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan

yang mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan seorang Pendaki:
1. Factor intern Artinya kesiapan si pendaki itu sendiri, kalau kurang akan membahayakan si pendaki itu sendiri.

2. Factor ekstern Artinya factor yang timbul dari luar ( alam ) berupa badai, hujan, udara dingin, kabut, tanah longsor dan lain – lain. Hindari hal – hal beikut dalam pendakian

Hindari hal – hal beikut dalam pendakian :
Membuat api disembarang tempat
Membawa obor sebagai penerangan
Ketika istirahat, duduk dengan kaki ditekuk
Dilarang membawa, membunuh, merusak flora dan fauna Berjalan di gunung

Persyaratan mendaki gunung :
Identitas pendaki harus jelas diketaui perorangan maupun kelompok yng diingat dalam daftar
Isi Kesehatan harus dalam kondisi yang baik atas dasar pemeriksaan dokter ataupun atas dasar keyakian pendaki sendiri.
Perizinan dikluarkan oleh instansi pemerintah yang mengelola kawasan tersebut yaitu :Mengeluarkan surat izin setelah memeriksa seksama persyaratan pendaki · Memberikan informasi lengaap kepada pendaki tentang : 1. Jalur pendakian yang aman 2. Jalur pendakian yag berbahaya 3. Keadaan temperature, kelembapan, cuaca dan potografi 4. Jarak dan waktu tempuh pendaki


Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia, apalagi anak kota.

Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan “mudah” didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.

met XPDC KAWAN......
LESTARI...........

Manajemen Expedisi

I.PENDAHULUAN

Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas telah menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai berarus deras, dll.

Perjalanan tersebut dilakukan dengan beberapa

tujuan muai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan- jalan.semua perjalanan tersebut memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatandi alam bebas seperti ini menghadapkankita pada berbagai kondisi alam yang apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yan dapat membahanyakan jiwa kita,dan sebaiknya bilakita pahami akan memberikan kenikmatan berpetualang pada penggiatnya. Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai engan recana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :

1.Tujuan
2.Waktu
3.Peserta
4.Anggaran keuangan
5.Pembukuan perjalanan
6.Sponsor dan publikasi
7.Penelitian dan perencanaan perjalanan
8.perencanaan di lapangan
9.chek kesehatan
10.Pelaksanaan di lapangan
11.Setelah perjalanan (Evaluasi)


II.PERLENGAPAN DAN PERBEKALAN

Keberhasilanperjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1.Menentukan tujuan perjalanan, misal : Sekedar alan-jalan, latihan, penelitian.
2.Mengetaahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan dihadapi misal : salju, tebing, dll.
3.Mengetahui lama perjalanan.
4.Keterbatasan kemampuan membawa.
5.Memperhatikan hal-hal khusus, misal : obat-obatan tertentu.

Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memiih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boeh melebihi sepertiga berat badan ( sekitar 15-20 kg).
Perlengkapan perjalanan di alam bebas dapat dikelompokan sbb:

1.Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan memasak, makan, minum, perlengkapan untuk MCK, perlengkapan pribadi.
2.Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian, (kamera, buku,alat tulis) perlengkapan pendakian tebing (Karmentel, karabiner)
3.Perlengkapan tambahan, perlengkapan ini dapat di bawa atau tidak misal : Syal, semir, dll.

Sebaiknya perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah checklist, perlengkapan dikelompoan kemudian diteliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak.
Pisahkan antara perlengkapan kelompok dengan individu, serta diskripsikan siaoa saja yang membawa perbekalan, apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.


III.PERENCANAAN DAN PERBEKALAN

Yang perlu diperhatikan :
Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
Aktivitas yang akan dilakukan
Keadaan medan yang akan dihadapi.
Sehubungan dengan hal diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan :
Cukup mengandung kalori
Mempunyai komposisi gizi
Serta tidak asing di lidah
Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penanganannya, sebaiknya makanan siap saji.

IV.PACKING

Dalam penyusunan yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Dalam batas-batas tertenttu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak meberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban.
Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang-barang anda dengan baik.
Beberapa yang harus diperhatikan:
Tempatkan barang-barang yang lebih berat paling atas dan sedekat mungkin dengan badan.
Barang-barang yang relative lebih ringan (Sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di bagian bawah.
Letakan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian paling atas dan mudah dijangkau setiap waktu (Jas hujan, P3K, kamera, senter, dll)
Kelompokan barang-barang dan dimasukanke dalam kantong-kantong plastic yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur/ cadangan, pakaian dalam, kertas, barang elektronik.
Sekali lagi buatlah checklist dari semua perlengkapan, kalau mungkin dengan beratnya agar dapat mudah menyusunnya.

Met xpdc kawan……….
Lstari…………..