Sabtu, 31 Juli 2010

Kebersamaan Di Ujung Senja


Akhirnya sampailah kita pada waktu yang tak disangka - sangka

Saat takdir itu nyata-nyata telah membentang di depan mata

Saat waktu tak dapat di tawar – tawar lagi

Saat do’a, mata, tangan dan mulut pun tak berhasil meminta - minta

Saat hati perih ketika memiliki penjelasan mengapa telah bersama

Tapi kehidupan harus di tempuh seperti yang telah Dia gariskan

Ketentuan harus di jalani

Hingga Aku terbata – bata melihat kenyataan

Adalah perpisahan yang membentang dalam suatu misi yang kita jalani ini

Dan tak ada seorang pun yang dapat disalahkan dalam kebersamaan ini

Takdir kita telah di tuliskan

Dan Ingin bertanya apa maksudnya tuhan mempertemukan kita dalam organisasi ini

Ingin menanyakan kepada tuhan mengapa kita dipertemukan dengan suatu kebersamaan ini

Dan mengapa kita dipisahkan dengan cara seperti ini

Hingga kebersamaan itu menjadi tak ada lagi

Hingga kita tahu kita terpisah dan meneteskan air mata

Ketika buku takdir-Nya telah dibukakan kemarin

Aku tersedu saat kubaca

Bahwa keiklhlasan sama dengan keperihan

Bahwa Keikhlasan adalah keabadian sejati

Bahwa kecintaan adalah keabadian

Bahwa kehidupan nyata diujungnya perpisahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar